Tips Mengatur Bujet Makan Saat Berwisata

Saat berwisata, orang cenderung memikirkan bujet untuk akomodasi dan transportasi. Padahal urusan makanan seringkali yang membuat bujet berwisata menjadi bengkak. 

Jika menginap di hotel, sarapan memang sudah termasuk, sehingga bisa menghemat pengeluaran makan dengan mengatur bujet untuk makan siang dan makan malam. Namun, berwisata tak lengkap tanpa wisata kuliner. 

Mencicipi menu-menu asing di restoran mahal sampai setiap sore menikmati jajanan khas di pinggir jalan. Tanpa disadari, bujet makan pun bisa membengkak. Berikut beberapa panduan untuk menghemat biaya makan selama berwisata, namun tetap tanpa meninggalkan kenikmatan berwisata kuliner. 


Atur Jadwal. Buatlah jadwal di mana Anda akan makan selama perjalanan. Tak harus spesifik restoran atau rumah makan mana yang akan Anda datangi. Namun, pengaturan lebih ke kelas harga tempat makan yang Anda tuju. 

Misalnya, di hari pertama, Anda sarapan di hotel, lalu makan siang di warung makan atau kedai pinggir jalan yang murah, barulah makan malam di restoran dengan harga yang lebih mahal. 

Kemudian di hari kedua, sarapan di luar hotel berupa makanan khas daerah wisata, makan siang di rumah makan berupa paket makan siang, baru di malam hari menikmati santapan makan pinggir jalan yang murah.

Estimasi harga. Tetapkan biaya yang akan Anda keluarkan. Anda bisa menetapkan biaya makan yang akan Anda keluarkan per hari. Sehingga, Anda bisa distribusikan bujet tersebut ke tiga kali makan. Jadi misalnya, Anda mau makan mewah di malam hari, maka sarapan bisa di hotel dan makan siang murah. 

Bujetkan juga untuk camilan di antara jam sarapan dan makan siang serta antara jam makan siang dan makan malam. Serta minuman, seperti botol mineral dan minuman kaleng atau botolan lainnya untuk diminum selama perjalanan. 

Paket makan. Dibandingkan ala carte atau membeli menu terpisah antara lauk dan hidangan lainnya, seringkali lebih mahal dibandingkan membeli paket makan. Biasanya, di beberapa restoran dan rumah makan, tersedia paket makan untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Paket makan berupa set makan siang atau set makan malam biasanya terdiri dari makanan karbohidrat seperti nasi, roti, dan mi, beserta lauk seperti daging atau ikan, dan sayur. Umumnya paket makan juga sudah termasuk minuman dan bahkan hidangan pencuci mulut seperti buah. 

Makan mewah? Makan di restoran mewah atau berkonsep fine dining boleh-boleh saja. Beberapa restoran fine dining juga memiliki set makan siang atau makan malam. Biasanya, harga untuk set makan malam lebih mahal daripada makan siang. 

Ada baiknya Anda mengetahui restoran mewah mana yang akan Anda kunjungi untuk melakukan reservasi. Sebab, beberapa restoran memang memerlukan reservasi sebelum datang. Pastikan sebelum melakukan reservasi Anda sudah mengetahui kisaran harga makanan.

Jika harga di luar bujet makan harian, maka Anda bisa melakukan perhitungan dengan mengatur bujet makan selama wisata. Misalnya Anda berwisata selama seminggu, hitung bujet total Anda selama seminggu.

Sebagai contoh, total bujet makan Anda seminggu adalah Rp 700.000 untuk 21 kali makan (tujuh hari dikali tiga kali makan per hari). Sementara harga satu set makan malam di restoran fine dining sebesar Rp 200.000, maka Anda punya sisa bujet Rp 500.000. 

Maka, bujet sebesar Rp 500.000 bisa didistribusikan ke sisa 20 kali makan lainnya. Tentu tak harus merata. Sebab bujet sarapan bisa dibuat jauh lebih murah dibanding makan siang dan makan malam.

Uang tunai. Siapkan uang tunai sesuai bujet harian. Hal ini untuk mengatur keuangan Anda per hari untuk makan. Jika Anda menggunakan kartu debet ataupun kartu kredit, maka agak susah untuk mengontrol pengeuaran. 

Cari tahu harga. Ada baiknya Anda mengetahui kisaran harga makanan dan minuman di daerah tujuan wisata Anda. Misalnya harga makanan dan minuman di beberada daerah di Papua lebih mahal dibanding di Jakarta.

Sebagai contoh, wisatawan yang hendak ke Raja Ampat disarankan untuk membeli minuman seperti air mineral di Sorong terlebih dahulu, karena harganya lebih murah. Oleh karena itu, ketahui kisaran harga untuk kebutuhan makanan dan minuman yang akan Anda habiskan sehari-hari.

Antara lain adalah air mineral, secangkir kopi atau teh, segelas jus buah, satu porsi makan siang sederhana (misalnya nasi dengan satu ayam goreng) atau satu tangkup roti lapis, dan camilan ringan.

Minuman. Pastikan Anda juga memberikan bujet untuk minuman selama berwisata. Jika Anda penggemar kopi, maka minum kopi pasti kebutuhan Anda. Anggarkan berapa gelas kopi yang ingin Anda minum sehari. 

Misalnya dua cangkir kopi dengan bujet Rp 50.000 per hari, satu cangkir kopi di kedai kopi mahal, sementara satu cangkir lainnya di kedai kopi yang murah. Bila bujet ini terlalu mahal maka Anda bisa turunkan bujet minum kopi tersebut atau kurangi konsumsi kopi.

Hal sama juga berlaku jika Anda penggemar teh maupun senang minuman soda. Agar tak dehidrasi, pastikan Anda anggarkan air mineral dan jus buah. Seringkali di malam hari, pelancong menutup hari dengan segelas bir, anggarkan juga ini dalam bujet makan Anda. 


Bekal. Makanan di bandara mahal sudah menjadi pengetahuan umum, maka membawa bekal makan tak ada salahnya. Tak harus makanann yang Anda masak sendiri, namun bisa beli makanan di luar bandara.

Sama hal dengan makanan di pesawat. Maskapai bujet rendah tidak memasukan makanan dalam tarif pesawat. Agar tak kelaparan, Anda bisa makan sebelum naik pesawat atau bekal makanan yang mudah dibawa seperti pisang dan biskuit. Bekal ringan seperti pisang dan biskuit tersebut juga bisa Anda bawa selama perjalanan. 

Anggarkan pisang dan biskuit atau camilan sehat lainnnya per harinya. Anda bisa beli saat setiba di daerah tujuan wisata. Namun, jika dekat dan mudah bagi Anda bawa, Anda bisa membelinya saat masih di tempat asal. Perbandingkan saja harga antara daerah tujuan wisata dan tempat asal, apakah akan lebih mahal atau lebih murah.

Bekali diri juga dengan minuman air mineral. Untuk penerbangan domestik, air mineral dalam kemasan botolan boleh dibawa di dalam pesawat. Namun, untuk penerbangan regional maupun internasional, air mineral dan benda-benda cair tak boleh dibawa. 

Kebutuhan tak terduga. Tambahkan sepuluh persen dari total bujet Anda untuk makanan. Tambahan ini untuk keperluan membeli makanan jika ada kebutuhan darurat. 

Misalnya, Anda bangun kesiangan sehingga tak sempat mendapatkan sarapan gratis di hotel. Bisa juga menemukan restoran menarik namun dengan bujet lebih mahal daripada yang Anda tentukan.                              
Tips Mengatur Bujet Makan Saat Berwisata Tips Mengatur Bujet Makan Saat Berwisata Reviewed by Unknown on 9:33 AM Rating: 5
Powered by Blogger.