Kontroversi Seputar Susu Sapi


Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

“Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. 

Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan “enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Di dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa minum susu sapi sama sekali tidak bermanfaat baik untuk tubuh. Bayangkan, susu sapi segar yg mengandung antioksidan laktoferin (untuk kekebalan tubuh) hanya 0,01 % tidak ada artinya dibandingkan ASI yang bisa mengandung 0,15 %. 

Susu kaleng yg dijual di toko-toko sudah mengalami proses homogenisasi dan pasteurisasi (dengan panas hingga 115 C) yang menjadikannya lemak teroksidasi dan merusak enzim. Susu sapi segar bukan untuk anak manusia. Sebenarnya para mamalia juga hanya minum susu sewaktu lahir, tidak ada mamalia dewasa yg masih minum susu. Demikian juga bayi yg baru lahir, sudah memiliki cukup banyak enzim.

Komponen protein utama yg ditemukan dlm susu sapi adalah kasein. Protein ini sangat sulit dicerna oleh manusia. Susu sapi yang mengandung laktosa (zat gula yg hanya tdp dlm susu mamalia) membutuhkan enzim laktase utk menguraikannya. Bayi kebanyakan memiliki enzim ini, namun setelah dewasa akan berkurang, dan itulah alasannya orang dewasa tidak perlu meminum susu.

Pengganti susu bayi? Bukankah sekarang sudah terdapat banyak susu bubuk dari kedelai, beras merah, kacang hijau, dan berbagai juice buah-buahaan yg manis juga bisa dipakai sebagai pengganti susu.

Selain itu bayi bisa diberi susu soya formula yg banyak terdapat di supermarket. Jika bayi sudah berumur 6 bulan harus dikasih makanan pengganti ASI seperti  buah-buahan dan sayur-sayuran segar (organik is the best),  tahu dan  tempe yang dihaluskan juga baik untuk pertumbuhan bayi.
Kontroversi Seputar Susu Sapi Kontroversi Seputar Susu Sapi Reviewed by Unknown on 8:57 AM Rating: 5
Powered by Blogger.