Inilah Tips Untuk Pereda Stres
Apapun peradaban dan kondisi suatu bangsa, semuanya pasti pernah
mengalami stres, walau istilahnya mungkin berbeda-beda. Stres adalah
kondisi di mana tubuh mengalami tekanan mental maupun fisik. Stres yang
berkepanjangan dan tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan depresi.
Setiap daerah memiliki cara yang berbeda-beda untuk
menangani permasalahan. Cara tersebut umumnya didasarkan pada tradisi
dan kultur setempat, namun kemudian menjadi kebiasaan yang dilestarikan.
Seperti dilansir Health.com, berikut adalah cara-cara dari berbagai negara dunia untuk meredakan stres.
1. Petit Aperitif di Perancis
Selepas
beraktivitas dan mengalami stres, orang Perancis terbiasa bersantai
dengan cara melakukan petit aperitif, yaitu ritual kecil dengan cara
meminum segelas anggur ditemani kacang mete atau keripik, hummus dan
minyak zaitun. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah memasak makan
malam.
Anggur dikenal di Eropa memiliki efek relaksasi. Tetapi
yang lebih penting adalah ritual untuk memisahkan kekacauan di tempat
kerja dari kenyamanan rumah. Setiap ritual yang dilakukan dengan nyaman
dapat mengusir stres, baik berolahraga ringan maupun ngobrol dengan
teman.
2. Mandi Sauna di Rusia
Untuk
meredakan stres, orang-orang Rusia yang sering dicekam hawa dingin akan
melakukan mandi sauna atau mandi uap menggunakan air panas. Sekedar
duduk dalam panas yang ekstrim dengan peluh membasuh tubuh sudah dapat
menjadi pengobat jiwa.
Mandi air hangat atau sekedar mandi uap
panas tak hanya membuat kehangatan memeluk kulit, namun sebuah
penelitian dari Yale University menunjukkan bahwa kehangatan uap air
panas dapat memicu respons otak dan tubuh akan kehangatan emosional
serta meningkatkan suasana hati. Batasi sauna selama 10 menit untuk
menghindari kulit mengering.
3. Berkunjung ke Rumah Teman Ala Denmark
Orang-orang
Denmark cukup bersahaja dengan bersantai di rumah teman atau sanak
keluarga pada malam hari dan akhir pekan. Yang penting adalah merasa
bahagia di rumah dan tidak bergegas pergi ke mana pun.
Buat pihak
tamu, kuncinya juga sederhana, yaitu jangan repot-repot. Jika khawatir
mengundang orang lain ke pesta liburan yang harus sempurna, maka stres
juga akan muncul. Maka pertemuan akhir pekan hanya sederhana saja,
biasanya cukup dihidangkan makanan penutup dan minuman.
4. Pijat di Thailand
Agaknya
Thailand memiliki tradisi yang serupa dengan Indonesia untuk meredakan
stres, yaitu pijat. Pijat yang dilakukan juga mirip, yaitu dilakukan
dengan kuat, ditambah tekanan lewat lutut dan siku untuk mengusir stres.
Mengurut
pangkal leher dan daerah sekitarnya akan melepaskan hormon serotonin,
yaitu antidepresan alami. Efek ini akan lebih dahsyat lagi jika meminta
pasangan melakukan pemijatan.
5. Minum Mate di Argentina
Di
Argentina, ada minuman yang disebut mate, yaitu minuman herbal panas
yang diedarkan bersama teman-teman seperti pipa perdamaian pada suku
Indian. Hal itu membuat orang-orang jadi terhubung dengan kelompoknya
dan menurunkan stres.
Menurut sebuah penelitian di Belgia, makan
atau minum bersama melepaskan hormon oksitosin yang menenangkan. Adanya
ikatan yang kuat dengan kelompok akan membuat seseorang dihargai oleh
orang lain di sekitarnya.
6. Latihan Tertawa di India
Setiap
pagi, beberapa orang di India melakukan latihan tertawa dengan
tersenyum, melambaikan tangan dan melompat. Semakin sering latihan ini
dilakukan, semakin baik suasana hati yang dihasilkan.
Ketika
tertawa, otot-otot perut berkontraksi dan memicu hormon endorfin yang
membuat perasaan merasa lebih baik, demikian menurut penelitian dari
Universitas Oxford. Tertawa selama beberapa menit saja sudah bisa
menenangkan. Oleh karena itu, ada baiknya merekam pertunjukan atau acara
humor favorit untuk ditonton lagi malam hari selepas beraktivitas.
7. Berjalan-jalan di Irlandia
Dalam
cuaca dingin sekalipun, di Irlandia akan tetap banyak dijumpai
orang-orang berjalan-jalan di luar bersama anak-anak. Cara ini dipercaya
dapat 'menyalakan' otak kembali dan memberikan energi.
Sebuah
penelitian tahun 2012 menemukan bahwa orang yang mengendarai sepeda
stasioner selama 30 menit kemudian melihat foto-foto yang mengganggu
ternyata lebih berkurang kecemasannya daripada orang yang hanya duduk
tenang. Ternyata berolahraga tidak hanya mengurangi kecemasan, tapi juga
membantu membuat perasaan tetap tenang ketika menghadapi peristiwa
menyedihkan.
8. Ngopi Bareng di Swedia
Di
Swedia, ada istilah yang disebut fika, yaitu beristirahat dengan minum
kopi bersama teman-teman. Ritual kecil ini sudah menjadi bagian dari
budaya di sana sejak tahun 1700-an. Di banyak perusahaan, karyawan
melakukan fika sekitar pukul 10 pagi dan pukul 3 sore dengan pergi ke
kafe minum latte, teh atau smoothie ditemani kayu manis, muffin, atau
macaroni.
Fika membuat perasaan menjadi nyaman dan damai. Sebuah
penelitian yang dilakukan Massachusets Institute of Technology menemukan
bahwa orang-orang yang bersosialisasi menjelang akhir hari kerja akan
lebih produktif 10-15% daripada yang tidak bersosialisasi.
9. Merendam Kaki di Cina
Orang-orang
Cina terbiasa merendam kaki dalam panci besar berisi air panas atau
disebut dengan istilah 'yu zu' sebelum tidur. Biasanya dilakukan sambil
duduk di sofa saat membaca buku atau surfing internet hingga jatuh
tertidur.
Merendam kaki hingga pergelangan kaki dalam air panas
yang ditambahkan garam dan 2 sendok baking soda selama 15 menit dapat
menurunkan pembengkakan dan memperbaiki sirkulasi darah. Selain itu,
efeknya juga dapat menenangkan.
10. Keyif di Turki
Orang-orang
Turki biasa melakukan Keyif, artinya menikmati hal-hal yang
menyenangkan. Praktiknya bisa dengan mendengarkan musik atau meluruskan
kaki dan tidak berpikir tentang apa pun yang menyebabkan stres.
Pikiran
stres sering kali datang dari anggapan bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi. Jika dapat berfokus pada hal yang positif, pikiran buruk pemicu
stres akan hilang atau setidaknya berkurang. Sebuah penelitian
menemukan bahwa orang-orang yang diberi kompres dingin akan sangat
berkurang rasa tak nyamannya apabila disambi mendengarkan musik.
(Health.com)
Inilah Tips Untuk Pereda Stres
Reviewed by Unknown
on
9:08 AM
Rating: